Original article written by Dr. Purnamawati S Pujiarto, SpAK, MMPed.
(Edited by Lulu to be used in Seminar PESAT-Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orangtua- 2)
Beberapa negara, terutama negara maju, telah menerapkan konsep partnership atau kemitraan antara dokter dan konsumen medis (pasien). Kondisi ini suka atau tidak suka masih belum membudaya di negara kita, Indonesia. Sistem yg berlaku relatif paternalistik. Sementara itu di era komunikasi ini, konsumen banyak sekali dibantu dengan kemudahan teknologi yg ada. Melalui internet, konsumen medis dapat belajar lebih jauh untuk memahami masalah kesehatan. Sehingga pasien yg aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya merupakan hal penting dalam layanan kedokteran yang baik. Karenanya, istilah Konsumen Medis jauh lebih tepat dibandingkan “pasien”. Konsumen terkesan lebih aktif dibandingkan dg pasien yg terkesan pasif dan pasrah. Ingat, sebagai konsumen medis/kesehatan, kita memiliki hak, bukan hanya kewajiban.
(Edited by Lulu to be used in Seminar PESAT-Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orangtua- 2)
Beberapa negara, terutama negara maju, telah menerapkan konsep partnership atau kemitraan antara dokter dan konsumen medis (pasien). Kondisi ini suka atau tidak suka masih belum membudaya di negara kita, Indonesia. Sistem yg berlaku relatif paternalistik. Sementara itu di era komunikasi ini, konsumen banyak sekali dibantu dengan kemudahan teknologi yg ada. Melalui internet, konsumen medis dapat belajar lebih jauh untuk memahami masalah kesehatan. Sehingga pasien yg aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya merupakan hal penting dalam layanan kedokteran yang baik. Karenanya, istilah Konsumen Medis jauh lebih tepat dibandingkan “pasien”. Konsumen terkesan lebih aktif dibandingkan dg pasien yg terkesan pasif dan pasrah. Ingat, sebagai konsumen medis/kesehatan, kita memiliki hak, bukan hanya kewajiban.
Apa hak konsumen kesehatan?
Memperoleh informasi yang benar dan obyektif. Hal ini sesuai dengan tugas seorang tenaga kesehatan. Tugas dokter bukan hanya KURATIF (mengobati kondisi sakit), melainkan juga EDUKATIF PROMOTIF (penyuluhan kesehatan) dan upaya PREVENTIF (Pencegahan).
Apa kewajiban konsumen?
Learn as much as possible. Salah satunya adalah mencari informasi, mempelajari dasar-dasar kesehatan dan mempelajari segala sesuatu perihal penyakit yang sedang dialami. Manfaatkan kemajuan teknologi yanga ada. Cari informasi kesehatan melalui internet, tetapi selektiflah memilih situs yang dipercaya. Be active, speak up terutama saat medical visit. Jika perlu cari 2nd opinion.
Topik pertemuan kali ini adalah berbagai masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak. Selain demam, alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter adalah batuk pilek, radang tenggorokan, dan diare. Orang tua panik, anak memperoleh berbagai macam obat yang belum tentu diperlukan, yang juga belum tentu tanpa efek samping. Sedihnya lagi, tak jarang anak diberikan antibiotik. Padahal sebagian besar penyebabnya adalah virus, yang tidak bisa "dilawan" oleh antibiotik.
Demam, batuk-pilek, radang tenggorokan, diare, merupakan kondisi langganan anak-anak. Pelajarilah, agar dapat bertindak dengan tenang dan rasional, agar tidak tergopoh-gopoh mengambil obat dan mengobati gejala-gejala tersebut.
Semoga melalui sharing dan materi ini kita, para orang tua, akan jauh lebih bijak dalam menyikapi masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak.
SLIDE 1. Common Problems in Pediatrics : Title
Peran seorang pasien (tepatnya konsumen medis) sangat berpengaruh dan menentukan dalam kinerja tenaga medis. Konsumen medis yang aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya, akan sangat membantu kinerja dokter dan tenaga medis lainnya. Terutama kinerja dokter untuk tetap berpegang pada prinsip pola pengobatan yang rasional (Rational Use of Drugs / RUD) . Pola pengobatan yang rasional adalah AMAN dan COST EFFECTIVE. Perlu kita ketahui banyak faktor yang berperan dalam pemberian obat. Paling tidak ada 3 faktor yang dominan berperan kuat, yaitu dokter (penulis resep), konsumen (pasien) dan industri obat.
Intinya, konsumen (pasien) yang tidak rasional akan mendorong iklim layanan kesehatan yang tidak rasional pula. Demikian pula sebaliknya.
SLIDE 2. IRRATIONAL USE OF DRUGS (IRUD)
Pola pengobatan yang irrational menjadi concern seluruh dunia.
Minimal ada dua masalah utama perihal IRUD yaitu polifarmasi dan pemberian antibiotik yg berlebihan/tidak pada tempatnya.
Masalah polifarmasi tanpa disadari sering terjadi, terutama saat anak sakit.
Evaluasi kembali buku kesehatan / kartu berobat putra/I bapak/ibu.
Perhatikan berapa kali dalam 1 th kita membawa anak berobat karena sakit.
Coba jawab pertanyaan berikut :
∑ Berapa kali dalam kunjungan ke dokter, ibu tidak memperoleh obat ?
Tidak juga antibiotik ?
∑ Apakah setiap kali berobat anak mendapatkan obat puyer ?
∑ Berapa jumlah obat dalam tiap puyer ?
Umumnya para dokter mengajukan minimal 3 alasan mengapa mereka cenderung “abusive”, yaitu :
1. LACK OF CONFIDENCE.
Kebanyakan dokter sering tidak yakin atau merasa kurang PEDE untuk menyatakan bahwa pasien tsb sakit akibat infeksi virus, yang tidak membutuhkan antibiotik. Para dokter juga merasa “insecure” takut pasien pindah ke dokter lain.
2. PATIENT PRESSURE.
Tidak sedikit pasien, tanpa disadari, memilih bersikap pasif dan menganggap dokter tahu yg terbaik. Sehingga obat yang diberikan dokter pasti yang terbaik. Padahal dokter dapat bisa saja salah memberikan obat.
Pasien yang irasional, sering menuntut dokter untuk memberikan antibiotik , karena menganggap antibiotik merupakan “obat dewa” yang bisa menyembuhkan segala kondisi. Pasien irrasional sering “menuntut” dokter sebagai “tukang sihir”, yang dapat memberikan obat yang cespleng.
DOCTOR is a kind of MAGICIAN sehingga setiap kita ke dokter kita selalu berharap segera sembuh. Hal ini juga menimbulkan beban tersendiri bagi para dokter.
3. COMPANY PRESSURE.
Dalam Doctor-patient partnership, dokter sangat bergantung/membutuhkan pasien sebagaimana pasien bergantung/ membutuhkan dokter. Tindakan pasien akan sangat mempengaruhi tindakan sang dokter. Pasien yang irrasional akan mendorong dokter menjadi irrasional. Intinya adalah tanggung jawab atau kewajiban menyehatkan anak bukan hanya di bahu seorang dokter, tetapi juga orangtua sbg konsumen medis.
SLIDE 3. IMMUNE SYSTEM
Sejak lahir Tuhan telah melengkapi kita dengan sistem imun (daya tahan tubuh) yang sempurna & canggih. Diantaranya ASI.
Secara garis besar, sistem imun terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Bagian yang langsung “membunuh” kuman/virus/parasit, dll yang menyerang tubuh kita dan membuat tameng / proteksi untuk “serangan” serupa.
Sistem imun yang bertugas langsung membasmi “musuh” tsb adalah Sel Darah Putih atau LEUKOSIT. Leukosit juga membentuk antibodi, suatu zat untuk menetralisir “musuh” bila suatu saat kita kembali terserang oleh infeksi yang sama.
2. Bagian atau sel-sel yang bertugas membantu sel leukosit sehingga leukosit jauh lebih efektif“serangan”nya.
SLIDE 4. BACTERIA & VIRUS
Kedua makhluk tersebut amat dangat kecil tetapi memiliki canggih & lihai agar dapat lolos dari serangan sistem imun tubuh kita.
∑ BAKTERI
Bakteri ada dimana-mana, di alam, dan di sekitar kita. Bahkan tubuh kita dipenuhi oleh bakteri. Bahkan ASI mengandung bakteri.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas bakteri TIDAK JAHAT, bahkan menguntungkan. Kita justru membutuhkan bakteri tsb di dalam usus seperti untuk :
a) Mencernakan makanan menjadi zat-zat bergizi
b) Mengolah makanan menjadi vitamin B & K
c) Melindungi kita agar tidak terinfeksi oleh kuman yang jahat.
d) Membantu pencernaan agar kita tidak sembelit
Berdasarkan sifat kimiawinya, bakteri dibagi dua yaitu bakteri Gram Positif dan bakteri Gram negatif.
1. Bakteri Gram positif
a. umumnya lebih mudah di"lawan” dibandingkan bakteri Gram negatif.
b. dapat diatasi oleh antibiotik yang ringan (narrow spectrum antibiotik)
c. umumnya menyebabkan Infeksi di bagian atas diafragma
2. Bakteri Gram negatif
a. menyebabkan infeksi di bagian bawah diafragma
Broad spectrum antibiotics adalah antibiotik yang menyerang kedua kelompok bakteri di atas
INGAT!!
- Pemberian antibiotik yang terlalu sering dan terlalu lama akan mematikan kuman yang baik. Hal ini akan menganggu pencernaan misalnya diare akibat munculnya banyak jamur, kekurangan vitamin B & K.
- Semakin sering kita memakan antibiotik, semakin sering kita jatuh sakit.
∑ VIRUS:
Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Virus tidak dapat dibunuh oleh obat, antibiotik sama sekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.
SLIDE 5. RADANG / INFLAMMATION - ITIS
Kita sering menyalahartikan istilah radang sebagai suatu keadaan akibat infeksi kuman.
Radang atau inflamasi artinya MERAH, BENGKAK, dan SAKIT. Radang tenggorokan, artinya tenggorokannya merah, sakit, dan mungkin agak membengkak (amandelnya).
# Radang karena INFEKSI.
Radang akibat infeksi dapat dibagi 2, yaitu :
1. Radang karena kuman
2. Radang karena virus.
85% radang tenggorokan pada bayi/anak disebabkan oleh infeksi VIRUS - sehingga tidak perlu antibiotik.
# Radang BUKAN INFEKSI.
Biasanya disebabkan oleh kondisi seperti ALERGI, TRAUMA, AUTOIMMUN, TEETHING, dll. Kesemuanya, sekali lagi, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Upaya terbaik mengatasi alergi adalah avoidance - mengurangi kemungkinan exposure hal2 yang bisa menimbulkan alergi (debu, karpet, binatang berbulu, mainan berbulu, AC, makanan tertentu dengan pewarna, pengawet, perasa sintetik, permen, sea food, dll).
# Demikian halnya dengan DEMAM.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dan juga bukan karena infeksi.
Sekali lagi, penyebab demam terbanyak pada anak adalah infeksi virus. Demam itu sendiri merupakan salah satu senjata tubuh untuk melawan infeksi. Dengan perkataan lain, kalau ada infeksi, tubuh kita memproduksi panas sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan infeksinya. Tetapi demam juga bisa dikarenakan hal lain yg tidak ada hubungannya dg infeksi.
SLIDE 6. FEVER
Demam adalah alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter. Apalagi jika orangtua tidak memiliki ilmu yang cukup mengenai demam, penyebab demam & tatacara merawat anak demam.
Bahayakah demam itu ? Burukkah demam itu ?
Tidak ada sesuatu yang 100% buruk atau 100% baik. Demikian juga dengan demam. Tuhan pasti memiliki maksud dibalik fenomena demam.
There is something for many reasons.
Tubuh kita diciptakan oleh Tuhan dengan dilengkapi mekanisme pengaturan yang canggih, termasuk mekanisme pengaturan suhu.
Di otak kita terdapat termostat bernama hipotalamus yang mengatur mekanisme ini. Tepatnya terdapat pusat pengaturan suhu disebut juga SET POINT. Pengatur suhu tubuh ini akan memastikan tubuh kita senantiasa pada suhu konstan (sekitar 37C) .
Demam adalah kondisi dimana otak (melalui Set Point) memasang suhu diatas setting normal yaitu > 38C. Namun demikian demam yang sesungguhnya adalah bila suhu >38.5C. Akibat kenaikan setting suhu tubuh tsb, maka tubuh akan memproduksi panas melalui tahapan : menggigil hingga mencapai suhu puncak ‡ suhu demam stabil ‡ suhu mulai turun.
Bagaimana dan mengapa timbul demam ?
Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya molekul kecil dalam tubuh, yaitu PIROGEN – suatu zat pencetus panas.
Apa yang menyebabkan terjadinya peningkatan pirogen ?
Penyebabnya antara lain : infeksi, radang, keganasan, alergi, teething, dll. Pada saat terserang infeksi, sistem imun tubuh kita akan membasmi infeksi tsb dengan serangan leukosit (sel darah putih).
Agar tugas leukosit tsb efektif dan tepat sasaran, dibutuhkan dukungan banyak pihak termasuk pirogen, yang bertugas :
1. Mengerahkan sel darah putih (leukosit)
2. Menimbulkan demam yang akan membunuh virus. Karena virus tidak dapat hidup di suhu tinggi. Sementara itu virus akan tumbuh subut di suhu rendah.
Perhatikan hal berikut :
1. Selama infeksi masih berlangsung, memang harus ada demam.
2. Demam merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh untuk membasmi infeksi.
3. Prinsip utama adalah cari penyebab timbulnya demam. Dengan mengetahui sumber masalahnya, maka kita dapat bertindak secara rasional. Pada anak penyebab utamanya adalah infeksi virus.
4. Beri minum lebih banyak dari biasanya. Waspadai kemungkinan terjadinya komplikasi dehidrasi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasi tatacara penanganan demam. Berikut kondisi kapan orang tua harus menghubungi dokter :
» Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh > 38C
» Bila bayi berusia 3 – 6 bulan dengan suhu tubuh > 38.3C
» Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh > 40C
Konsultasikan juga dengan dokter jika terdapat kondisi berikut :
* Sama sekali tidak mau minum atau sudah dehidrasi; Gelisah, muntah, diare
* Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
* Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
* Kejang; Kaku kuduk leher; Sakit kepala hebat
* Sesak napas
* Gelisah, muntah, diare
SLIDE 7. TREATING FEVER
Point-point utama yang harus diperhatikan selama merawat anak demam adalah :
1. Mencari penyebab demam dan memperhatikan pola perilaku anak.
Amati tingkah laku anak. Jika perilaku anak hampir sama seperti biasanya, maka kita tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya demam itu bukan hal yang membahayakan.
2. Cegah dehidrasi.
Demam akan meningkatkan penguapan cairan tubuh. Karenanya bayi dan anak beresiko mengalami dehidrasi. Berikan cairan lebih banyak. Berikan air, air sup, jus buah segar yang dicampur air, es batu, es krim.
Bila muntah atau diare, berikan minuman elektrolit : pedialyte, oralit.
3. Ruangan dijaga agar tidak panas, pasang kipas angin. Anak memakai baju yang tipis.
4. Kompres air hangat atau berendam di air hangat.
5. Biarkan anak memakan apa yang diinginkan. Jangan dipaksa. Hindarkan makanan berlemak, karena sulit dicerna oleh tubuh.
6. Meskipun anak dianjurkan untuk tidak masuk sekolah, bukan berarti ia harus berada di tempat tidur seharian.
7. Pemberian obat penurun panas mengikuti aturan berikut :
<102F (<38.3C) : Tidak perlu obat penurun panas, ekstra cairan (minum banyak)
>102F (38.3C), uncomfortable : Beri obat penurun panas, kompres hangat
>104 (>40C) : Beri obat penurun panas, kompres hangat, hubungi dokter.
Ingat: DO NOT TREAT LOW GRADE FEVER (< 38.3C)
SLIDE 8. COLDS AND FLU
Penyebabnya infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 – 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Jika bayi dan anak memiliki saudara kandung yang lebih besar dan sudah bersekolah, maka ia sangat potensial sering mengalami colds & flu.
Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu
TATALAKSANA:
» Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2.
» Supaya ”ingus” tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air garam steril (BREATHY) sebagai tetes hidung. Air garam steril ini tidak akan menimbulkan efek samping. Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds & flu.
» Apabila pada malam hari tidak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung (Breathy).
» Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan berAC. Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anak tidur.
» Paracetamol – bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (>38.5)
» Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi yg mengenai hidung, anak juga akan ”meler” tetapi anak tidak demam, tetap aktif bermain. Bukan berarti juga anak menderita infeksi virus flu.
PENCEGAHAN:
* Sering cuci tangan
* Hindari kontak erat dengan penderita flu
* Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dsb.
Kapan menghubungi dokter?
# Persistent cough, fever > 72 hours
# Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
# Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)
INGAT!! Tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak.
SLIDE 9. SORE THROAT / PHARYNGITIS (Radang tenggorokan & infeksi amandel)
# Umumnya disebabkan oleh infeksi virus. ARTINYA: akan sembuh sendiri – self limiting; dan samasekali tidak memerlukan antibiotik.
# Hanya sekitar 15% saja yg infeksinya disebabkan oleh kuman Streptococcus dan umumnya menyerang anak usia 4 – 7 tahun. Dengan catatan, diagnosisnya harus berdasarkan biakan usap tenggorokan.
TATALAKSANA
a. Banyak minum; minuman yg hangat akan memberikan rasa nyaman di tenggorokan.
b. Untuk anak yg lebih besar, bisa diajarkan untuk kumur2 atau mengisap lozenges.
c. Kalau panas atau kesakitan, berikan paracetamol (seperti panadol atau tempra).
d. Kalau hidung tersumbat, dapat diberikan tetes hidung NaCl dan menghirup uap panas. Kalau anak sangat terganggu, dapat diberikan Nasal decongestant.
Memperoleh informasi yang benar dan obyektif. Hal ini sesuai dengan tugas seorang tenaga kesehatan. Tugas dokter bukan hanya KURATIF (mengobati kondisi sakit), melainkan juga EDUKATIF PROMOTIF (penyuluhan kesehatan) dan upaya PREVENTIF (Pencegahan).
Apa kewajiban konsumen?
Learn as much as possible. Salah satunya adalah mencari informasi, mempelajari dasar-dasar kesehatan dan mempelajari segala sesuatu perihal penyakit yang sedang dialami. Manfaatkan kemajuan teknologi yanga ada. Cari informasi kesehatan melalui internet, tetapi selektiflah memilih situs yang dipercaya. Be active, speak up terutama saat medical visit. Jika perlu cari 2nd opinion.
Topik pertemuan kali ini adalah berbagai masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak. Selain demam, alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter adalah batuk pilek, radang tenggorokan, dan diare. Orang tua panik, anak memperoleh berbagai macam obat yang belum tentu diperlukan, yang juga belum tentu tanpa efek samping. Sedihnya lagi, tak jarang anak diberikan antibiotik. Padahal sebagian besar penyebabnya adalah virus, yang tidak bisa "dilawan" oleh antibiotik.
Demam, batuk-pilek, radang tenggorokan, diare, merupakan kondisi langganan anak-anak. Pelajarilah, agar dapat bertindak dengan tenang dan rasional, agar tidak tergopoh-gopoh mengambil obat dan mengobati gejala-gejala tersebut.
Semoga melalui sharing dan materi ini kita, para orang tua, akan jauh lebih bijak dalam menyikapi masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak.
SLIDE 1. Common Problems in Pediatrics : Title
Peran seorang pasien (tepatnya konsumen medis) sangat berpengaruh dan menentukan dalam kinerja tenaga medis. Konsumen medis yang aktif berpartisipasi dalam menangani masalah kesehatannya, akan sangat membantu kinerja dokter dan tenaga medis lainnya. Terutama kinerja dokter untuk tetap berpegang pada prinsip pola pengobatan yang rasional (Rational Use of Drugs / RUD) . Pola pengobatan yang rasional adalah AMAN dan COST EFFECTIVE. Perlu kita ketahui banyak faktor yang berperan dalam pemberian obat. Paling tidak ada 3 faktor yang dominan berperan kuat, yaitu dokter (penulis resep), konsumen (pasien) dan industri obat.
Intinya, konsumen (pasien) yang tidak rasional akan mendorong iklim layanan kesehatan yang tidak rasional pula. Demikian pula sebaliknya.
SLIDE 2. IRRATIONAL USE OF DRUGS (IRUD)
Pola pengobatan yang irrational menjadi concern seluruh dunia.
Minimal ada dua masalah utama perihal IRUD yaitu polifarmasi dan pemberian antibiotik yg berlebihan/tidak pada tempatnya.
Masalah polifarmasi tanpa disadari sering terjadi, terutama saat anak sakit.
Evaluasi kembali buku kesehatan / kartu berobat putra/I bapak/ibu.
Perhatikan berapa kali dalam 1 th kita membawa anak berobat karena sakit.
Coba jawab pertanyaan berikut :
∑ Berapa kali dalam kunjungan ke dokter, ibu tidak memperoleh obat ?
Tidak juga antibiotik ?
∑ Apakah setiap kali berobat anak mendapatkan obat puyer ?
∑ Berapa jumlah obat dalam tiap puyer ?
Umumnya para dokter mengajukan minimal 3 alasan mengapa mereka cenderung “abusive”, yaitu :
1. LACK OF CONFIDENCE.
Kebanyakan dokter sering tidak yakin atau merasa kurang PEDE untuk menyatakan bahwa pasien tsb sakit akibat infeksi virus, yang tidak membutuhkan antibiotik. Para dokter juga merasa “insecure” takut pasien pindah ke dokter lain.
2. PATIENT PRESSURE.
Tidak sedikit pasien, tanpa disadari, memilih bersikap pasif dan menganggap dokter tahu yg terbaik. Sehingga obat yang diberikan dokter pasti yang terbaik. Padahal dokter dapat bisa saja salah memberikan obat.
Pasien yang irasional, sering menuntut dokter untuk memberikan antibiotik , karena menganggap antibiotik merupakan “obat dewa” yang bisa menyembuhkan segala kondisi. Pasien irrasional sering “menuntut” dokter sebagai “tukang sihir”, yang dapat memberikan obat yang cespleng.
DOCTOR is a kind of MAGICIAN sehingga setiap kita ke dokter kita selalu berharap segera sembuh. Hal ini juga menimbulkan beban tersendiri bagi para dokter.
3. COMPANY PRESSURE.
Dalam Doctor-patient partnership, dokter sangat bergantung/membutuhkan pasien sebagaimana pasien bergantung/ membutuhkan dokter. Tindakan pasien akan sangat mempengaruhi tindakan sang dokter. Pasien yang irrasional akan mendorong dokter menjadi irrasional. Intinya adalah tanggung jawab atau kewajiban menyehatkan anak bukan hanya di bahu seorang dokter, tetapi juga orangtua sbg konsumen medis.
SLIDE 3. IMMUNE SYSTEM
Sejak lahir Tuhan telah melengkapi kita dengan sistem imun (daya tahan tubuh) yang sempurna & canggih. Diantaranya ASI.
Secara garis besar, sistem imun terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1. Bagian yang langsung “membunuh” kuman/virus/parasit, dll yang menyerang tubuh kita dan membuat tameng / proteksi untuk “serangan” serupa.
Sistem imun yang bertugas langsung membasmi “musuh” tsb adalah Sel Darah Putih atau LEUKOSIT. Leukosit juga membentuk antibodi, suatu zat untuk menetralisir “musuh” bila suatu saat kita kembali terserang oleh infeksi yang sama.
2. Bagian atau sel-sel yang bertugas membantu sel leukosit sehingga leukosit jauh lebih efektif“serangan”nya.
SLIDE 4. BACTERIA & VIRUS
Kedua makhluk tersebut amat dangat kecil tetapi memiliki canggih & lihai agar dapat lolos dari serangan sistem imun tubuh kita.
∑ BAKTERI
Bakteri ada dimana-mana, di alam, dan di sekitar kita. Bahkan tubuh kita dipenuhi oleh bakteri. Bahkan ASI mengandung bakteri.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas bakteri TIDAK JAHAT, bahkan menguntungkan. Kita justru membutuhkan bakteri tsb di dalam usus seperti untuk :
a) Mencernakan makanan menjadi zat-zat bergizi
b) Mengolah makanan menjadi vitamin B & K
c) Melindungi kita agar tidak terinfeksi oleh kuman yang jahat.
d) Membantu pencernaan agar kita tidak sembelit
Berdasarkan sifat kimiawinya, bakteri dibagi dua yaitu bakteri Gram Positif dan bakteri Gram negatif.
1. Bakteri Gram positif
a. umumnya lebih mudah di"lawan” dibandingkan bakteri Gram negatif.
b. dapat diatasi oleh antibiotik yang ringan (narrow spectrum antibiotik)
c. umumnya menyebabkan Infeksi di bagian atas diafragma
2. Bakteri Gram negatif
a. menyebabkan infeksi di bagian bawah diafragma
Broad spectrum antibiotics adalah antibiotik yang menyerang kedua kelompok bakteri di atas
INGAT!!
- Pemberian antibiotik yang terlalu sering dan terlalu lama akan mematikan kuman yang baik. Hal ini akan menganggu pencernaan misalnya diare akibat munculnya banyak jamur, kekurangan vitamin B & K.
- Semakin sering kita memakan antibiotik, semakin sering kita jatuh sakit.
∑ VIRUS:
Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Virus tidak dapat dibunuh oleh obat, antibiotik sama sekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.
SLIDE 5. RADANG / INFLAMMATION - ITIS
Kita sering menyalahartikan istilah radang sebagai suatu keadaan akibat infeksi kuman.
Radang atau inflamasi artinya MERAH, BENGKAK, dan SAKIT. Radang tenggorokan, artinya tenggorokannya merah, sakit, dan mungkin agak membengkak (amandelnya).
# Radang karena INFEKSI.
Radang akibat infeksi dapat dibagi 2, yaitu :
1. Radang karena kuman
2. Radang karena virus.
85% radang tenggorokan pada bayi/anak disebabkan oleh infeksi VIRUS - sehingga tidak perlu antibiotik.
# Radang BUKAN INFEKSI.
Biasanya disebabkan oleh kondisi seperti ALERGI, TRAUMA, AUTOIMMUN, TEETHING, dll. Kesemuanya, sekali lagi, tidak dapat diobati dengan antibiotik. Upaya terbaik mengatasi alergi adalah avoidance - mengurangi kemungkinan exposure hal2 yang bisa menimbulkan alergi (debu, karpet, binatang berbulu, mainan berbulu, AC, makanan tertentu dengan pewarna, pengawet, perasa sintetik, permen, sea food, dll).
# Demikian halnya dengan DEMAM.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dan juga bukan karena infeksi.
Sekali lagi, penyebab demam terbanyak pada anak adalah infeksi virus. Demam itu sendiri merupakan salah satu senjata tubuh untuk melawan infeksi. Dengan perkataan lain, kalau ada infeksi, tubuh kita memproduksi panas sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan infeksinya. Tetapi demam juga bisa dikarenakan hal lain yg tidak ada hubungannya dg infeksi.
SLIDE 6. FEVER
Demam adalah alasan terbanyak orangtua membawa anaknya ke dokter. Apalagi jika orangtua tidak memiliki ilmu yang cukup mengenai demam, penyebab demam & tatacara merawat anak demam.
Bahayakah demam itu ? Burukkah demam itu ?
Tidak ada sesuatu yang 100% buruk atau 100% baik. Demikian juga dengan demam. Tuhan pasti memiliki maksud dibalik fenomena demam.
There is something for many reasons.
Tubuh kita diciptakan oleh Tuhan dengan dilengkapi mekanisme pengaturan yang canggih, termasuk mekanisme pengaturan suhu.
Di otak kita terdapat termostat bernama hipotalamus yang mengatur mekanisme ini. Tepatnya terdapat pusat pengaturan suhu disebut juga SET POINT. Pengatur suhu tubuh ini akan memastikan tubuh kita senantiasa pada suhu konstan (sekitar 37C) .
Demam adalah kondisi dimana otak (melalui Set Point) memasang suhu diatas setting normal yaitu > 38C. Namun demikian demam yang sesungguhnya adalah bila suhu >38.5C. Akibat kenaikan setting suhu tubuh tsb, maka tubuh akan memproduksi panas melalui tahapan : menggigil hingga mencapai suhu puncak ‡ suhu demam stabil ‡ suhu mulai turun.
Bagaimana dan mengapa timbul demam ?
Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya molekul kecil dalam tubuh, yaitu PIROGEN – suatu zat pencetus panas.
Apa yang menyebabkan terjadinya peningkatan pirogen ?
Penyebabnya antara lain : infeksi, radang, keganasan, alergi, teething, dll. Pada saat terserang infeksi, sistem imun tubuh kita akan membasmi infeksi tsb dengan serangan leukosit (sel darah putih).
Agar tugas leukosit tsb efektif dan tepat sasaran, dibutuhkan dukungan banyak pihak termasuk pirogen, yang bertugas :
1. Mengerahkan sel darah putih (leukosit)
2. Menimbulkan demam yang akan membunuh virus. Karena virus tidak dapat hidup di suhu tinggi. Sementara itu virus akan tumbuh subut di suhu rendah.
Perhatikan hal berikut :
1. Selama infeksi masih berlangsung, memang harus ada demam.
2. Demam merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh untuk membasmi infeksi.
3. Prinsip utama adalah cari penyebab timbulnya demam. Dengan mengetahui sumber masalahnya, maka kita dapat bertindak secara rasional. Pada anak penyebab utamanya adalah infeksi virus.
4. Beri minum lebih banyak dari biasanya. Waspadai kemungkinan terjadinya komplikasi dehidrasi.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasi tatacara penanganan demam. Berikut kondisi kapan orang tua harus menghubungi dokter :
» Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh > 38C
» Bila bayi berusia 3 – 6 bulan dengan suhu tubuh > 38.3C
» Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh > 40C
Konsultasikan juga dengan dokter jika terdapat kondisi berikut :
* Sama sekali tidak mau minum atau sudah dehidrasi; Gelisah, muntah, diare
* Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
* Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
* Kejang; Kaku kuduk leher; Sakit kepala hebat
* Sesak napas
* Gelisah, muntah, diare
SLIDE 7. TREATING FEVER
Point-point utama yang harus diperhatikan selama merawat anak demam adalah :
1. Mencari penyebab demam dan memperhatikan pola perilaku anak.
Amati tingkah laku anak. Jika perilaku anak hampir sama seperti biasanya, maka kita tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya demam itu bukan hal yang membahayakan.
2. Cegah dehidrasi.
Demam akan meningkatkan penguapan cairan tubuh. Karenanya bayi dan anak beresiko mengalami dehidrasi. Berikan cairan lebih banyak. Berikan air, air sup, jus buah segar yang dicampur air, es batu, es krim.
Bila muntah atau diare, berikan minuman elektrolit : pedialyte, oralit.
3. Ruangan dijaga agar tidak panas, pasang kipas angin. Anak memakai baju yang tipis.
4. Kompres air hangat atau berendam di air hangat.
5. Biarkan anak memakan apa yang diinginkan. Jangan dipaksa. Hindarkan makanan berlemak, karena sulit dicerna oleh tubuh.
6. Meskipun anak dianjurkan untuk tidak masuk sekolah, bukan berarti ia harus berada di tempat tidur seharian.
7. Pemberian obat penurun panas mengikuti aturan berikut :
<102F (<38.3C) : Tidak perlu obat penurun panas, ekstra cairan (minum banyak)
>102F (38.3C), uncomfortable : Beri obat penurun panas, kompres hangat
>104 (>40C) : Beri obat penurun panas, kompres hangat, hubungi dokter.
Ingat: DO NOT TREAT LOW GRADE FEVER (< 38.3C)
SLIDE 8. COLDS AND FLU
Penyebabnya infeksi virus. Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 – 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah atau di sekolah. Jika bayi dan anak memiliki saudara kandung yang lebih besar dan sudah bersekolah, maka ia sangat potensial sering mengalami colds & flu.
Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus flu akan meningkat sejalan dengan waktu
TATALAKSANA:
» Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2.
» Supaya ”ingus” tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air garam steril (BREATHY) sebagai tetes hidung. Air garam steril ini tidak akan menimbulkan efek samping. Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds & flu.
» Apabila pada malam hari tidak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung (Breathy).
» Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan berAC. Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anak tidur.
» Paracetamol – bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (>38.5)
» Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi yg mengenai hidung, anak juga akan ”meler” tetapi anak tidak demam, tetap aktif bermain. Bukan berarti juga anak menderita infeksi virus flu.
PENCEGAHAN:
* Sering cuci tangan
* Hindari kontak erat dengan penderita flu
* Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dsb.
Kapan menghubungi dokter?
# Persistent cough, fever > 72 hours
# Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
# Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan)
INGAT!! Tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak.
SLIDE 9. SORE THROAT / PHARYNGITIS (Radang tenggorokan & infeksi amandel)
# Umumnya disebabkan oleh infeksi virus. ARTINYA: akan sembuh sendiri – self limiting; dan samasekali tidak memerlukan antibiotik.
# Hanya sekitar 15% saja yg infeksinya disebabkan oleh kuman Streptococcus dan umumnya menyerang anak usia 4 – 7 tahun. Dengan catatan, diagnosisnya harus berdasarkan biakan usap tenggorokan.
TATALAKSANA
a. Banyak minum; minuman yg hangat akan memberikan rasa nyaman di tenggorokan.
b. Untuk anak yg lebih besar, bisa diajarkan untuk kumur2 atau mengisap lozenges.
c. Kalau panas atau kesakitan, berikan paracetamol (seperti panadol atau tempra).
d. Kalau hidung tersumbat, dapat diberikan tetes hidung NaCl dan menghirup uap panas. Kalau anak sangat terganggu, dapat diberikan Nasal decongestant.